Penapembaharu.com, Paris – Tiga organisasi Islam Prancis mengumumkan penolakan mereka untuk menandatangani apa yang disebut dengan”Piagam Prinsip” untuk Islam dalam bentuknya saat ini, memperingatkan bahwa “beberapa ayat dan formula yang terkandung dalam teks yang disajikan dapat melemahkan ikatan kepercayaan antara kaum muslimin Prancis dan umat,” menurut surat kabar Prancis Le Monde.
Piagam ini diparaf Minggu lalu oleh 5 dari 9 federasi yang membentuk Dewan Islam Prancis.
Namun, “Dewan Koordinasi Muslim Turki di Prancis”, “Konfederasi Islam (Milli Görüş)[1]” dan Harakah Al-Îmân wa Al-Mumârasah – yang dekat dengan Jamaah Tabligh–percaya bahwa beberapa isi piagam ini merusak kehormatan umat Islam. Ditambah dengan sifat menuduh dan marjinalisasi mereka, menurut sumber yang juga mengunggah file tersebut.
Ketiga serikat pekerja menyerukan “konsultasi yang diperluas, demokratis, dan partisipatif” untuk basis mereka sebelum menandatangani naskah meskipun ada keraguan tentang beberapa ketentuannya, Mereka menegaskan, “Agar kita dapat mengadopsi piagam ini, kita harus menemukan diri kita sendiri di dalam isinya, tidak akan berguna menandatangani teks yang membuat masyarakat kami tidak bisa menerimanya dengan lapang dada, “menurut pernyataan serikat pekerja.
Menyusul adanya keraguan ini, Pemimpin Partai Barisan Nasional sayap kanan, Marine Le Pen, menyerukan pembubaran tiga serikat pekerja yang menolak untuk menandatangani.
Para Pejabat Al-Majlis Al-Islamy (Dewan Islam – Penj.) mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan yang mengkonfirmasikan “kompatibilitas” agama Islam dengan “sekularisme” dan “kesetaraan antara pria dan wanita” dan menolak “penggunaan Islam untuk tujuan politik.”
Setelah bertemu dengan perwakilan Dewan Islam, Presiden Emmanuel Macron memuji “piagam” ini, mengatakan bahwa itu memberikan “penjelasan tentang bagaimana komunitas Muslim diorganisir,” Ia menambahkan, “Ini adalah komitmen yang jelas, tegas, dan tepat untuk kepentingan Republik Prancis.”
Sumber: Al Jazeera
[1] Artinya “Visi Nasional”, merupakan gerakan politik agama dan sekelompok partai Islam Turki yang terinspirasi oleh Prof. Necmettin Erbakan, yang menjadi Perdana Menteri Turki. Disebut dengan “Organisasi Diaspora Turki Perintis di Eropa” dan digambarkan sebagai organisasi Islam terbesar yang beroperasi di Barat. Milli Görüş didirikan pada tahun 1969. Gerakan ini mengumumkan pada tahun 2005 bahwa ia memiliki 87.000 anggota di seluruh Eropa, lima puluh ribu di antaranya berada di Jerman. (Wikipedia)