Penapembaharu.com, Abu Dhabi ‒ Pada hari Jumat, UEA mengumumkan akan membuka kembali semua jalurnya; darat, laut, dan udara dengan Qatar, mulai besok, Sabtu.
Pernyataan ini datang dari Khalid Abdullah Belhoul, Wakil Kementerian Luar Negeri UEA, menurut kantor berita resminya (WAM).
Belhoul mengatakan bahwa negaranya akan mulai mengakhiri semua tindakan yang diambil terhadap Negara Qatar di bawah perjanjian “Al-Ula” (di Arab Saudi).
Dan dia menambahkan, “Perjanjian tersebut adalah pencapaian negara- negara Teluk dan Arab demi memperkuat persatuan dan solidaritas di antaranya, sebagai negeri Arab dan Islam.”
Dia melanjutkan, “UEA akan bekerja untuk mengembalikan kembali semua jalur darat, laut dan udara menuju dan dari Qatar mulai 9 Januari tahun ini.”
Pejabat Emirat itu juga menegaskan bahwa negaranya akan bekerja sama dengan Qatar untuk “mengakhiri semua masalah yang ada melalui pembicaraan bilateral.”
Pada hari Selasa, KTT Teluk ke-41 diadakan di kota Al-Ula, barat laut Arab Saudi, yang turut serta di dalamnya Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, untuk pertama kalinya dalam lebih dari 3 tahun.
KTT itu diadakan, sehari setelah pengumuman Kuwait, bahwa Arab Saudi dan Qatar mencapai kesepakatan untuk membuka kembali wilayah udara, perbatasan darat dan laut antara kedua negara, demi menormalisasi krisis Teluk.
Wilayah Teluk telah dilanda krisis parah sejak Juni 2017, setelah Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir memberlakukan blokade darat, udara dan laut untuk Qatar, dengan dalih dukungannya untuk terorisme yang mana itu dibantah sendiri oleh Doha, dan menganggapnya sebagai upaya untuk merusak kedaulatannya dan keputusan independennya.