Otoritas Israel mengumumkan niatnya untuk mengirim delegasi pertama ke Sudan dalam rangka melanjutkan proses normalisasi hubungan antara kedua pihak, menurut Reuters.
Sumber itu menyatakan bahwa penjadwalan kunjungan tersebut sudah ada sejak pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Presiden AS, Donald Trump, Kepala Pemerintahan Transisi, Abdullah Hamdok, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Sementara itu, Saluran Radio Israel melaporkan bahwa delegasi resmi mereka akan melakukan perjalanan ke Sudan pada minggu depan dalam rangka kunjungan kerja.
Dalam konteks yang sama, saluran Hebrew Kan menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa otoritas Israel telah mengajukan permintaan kepada pemerintah di Khartoum, untuk mengizinkan pesawatnya terbang secara permanen di atas wilayah udara Sudan.
Media Ibrani lainnya mengungkapkan tanggal penerbangan komersial pertama dari pesawat milik Israel yang terdaftar di langit Sudan, di mana otoritas yang berkuasa mengumumkan normalisasi dengan pendudukan.
Sebelumnya, situs Israel “i24” menyebutkan bahwa Minggu depan, penerbangan khusus akan dimulai dari bandara Israel “Ben Gurion” di dekat Tel Aviv, ke Entebbe, Uganda, di mana ia akan melewati wilayah udara Sudan.
Disebutkan juga, “Ini akan menjadi penerbangan komersial pertama dari pesawat Israel yang terdaftar di atas langit Sudan, diharapkan akan mencapai tanda tangan perjanjian normalisasi dengan Tel Aviv.”
Dia menambahkan, “Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Israel “El Al “akan lepas landas dari Israel dalam keadaan kosong, dan kembali ke Israel dengan 153 warga Uganda di dalamnya dalam rangka mempelajari pertanian di Israel. Hal itu merupakan inisiasi dari Kementerian Luar Negeri.
Menurut situs tersebut, bahwa penerbangan yang akan memakan waktu sekitar lima jam di “Israel” jika tidak melewatinya, diharapkan akan mendarat sekitar pukul 18:30. Hal itu berkat jalurnya yang melewati Sudan. Perjalanan dapat dipersingkat setengah jam.”
Sumber: Rassd.com