Perekonomian Arab Saudi menyusut selama lima kuartal berturut-turut, tetapi pada fase yang lebih lambat dari kontraksi tiga bulan sebelumnya.
Ekonomi Arab Saudi terus tertekan karena pandemi virus korona yang membatasi permintaan minyak global. Perekonomian Arab Saudi mengalami kontraksi untuk kuartal kelima berturut-turut tetapi kemerosotan mereda, menurut perkiraan yang dirilis pada hari Selasa oleh Otoritas Umum untuk Statistik.
Produk domestik bruto menyusut 4,2% selama kuartal ketiga, masih terpuruk karena gejolak pasar minyak dan pandemi virus korona, pada titik kurang dari kuartal kedua, dengan angka produksi turun menjadi 7%.
Menurut Ekonomi Bloomberg mengatakan bahwa.
“Di perkirakan ekonomi rebound di 3Q setelah kontraksi tajam di kuartal sebelumnya. Perincian menurut sektor tidak ada, tetapi data tersebut konsisten dengan ekonomi non-minyak yang beroperasi pada angka sekitar 3% di bawah puncak sebelum virus – setengah dari ukuran kesenjangan 2Q. Sisa lubang akan lebih sulit untuk ditutup. ”
Ziad Daoud, sebagai kepala ekonom pasar berkembang mengatakan bahwasanya ”
Dana Moneter Internasional memperkirakan ekonomi Saudi menyusut 5,4% tahun ini, di antara penurunan paling ringan di kawasan Teluk. Kekurangan anggaran diperkirakan akan melebar, terhitung sejak 2016 menjadi sekitar 12% dari PDB, hal ini di paparkan menurut Kementerian Keuangan.”
Ini adalah pertama kalinya Arab Saudi mengeluarkan data perkiraan pertumbuhan dengan jangka waktu yang cukup cepat, sebagai bagian dari upaya “untuk memberikan informasi yang lebih cepat tentang ekonomi Saudi kepada para pembuat keputusan,” kata otoritas tersebut.
Sumber : Al – Jazera