Penapembaharu.com- Tel Aviv- Pemerintah Israel sedang mencoba untuk memperluas yurisdiksi kota Harish Yahudi utara hampir 50 persen untuk mencegah massyarakat Palestina jadi mayoritas di daerah itu, sebagaimana diwartakan Haaretz.
Permintaan yang diusulkan oleh Kementerian Dalam Negeri, untuk memperluas batas-batasnya datang menyusul laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perumahan, yang mencatat akan adanya perubahan demografis yang diharapkan di daerah tersebut hingga tahun 2050. Angka tersebut memperkirakan bahwa populasi masyarakat Arab di daerah itu akan mencapai 51 persen. dari total 700.000 penduduk yang diharapkan.
“Gambaran pertumbuhan demografis di ruang sekitarnya menunjukkan bahwa daerah tersebut ditandai dengan pertumbuhan populasi massyarakat Arab yang signifikan,” sebagaimana tertulis di dokumen Kementerian Perumahan.
“Keseimbangan demografis akan segera berubah: Penduduk yang sebagian besar non-Yahudi akan mendiami distrik tersebut.”
Kota itu telah diperluas dua kali meskipun ada kecaman dari Adalah, organisasi hak asasi manusia Palestina yang berbasis di Haifa, bahwa perpindahan tersebut akan berdampak negatif pada kota dan desa Arab di sekitarnya dan perkembangan fisik mereka.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa mengubah Harish menjadi kota adalah “Isyarat Zionis yang tegas, yang juga ditujukan kepada musuh- musuh Israel”.
Terletak di sepanjang dataran pantai antara Tel Aviv dan Haifa, Harish memiliki target populasi 100.000 jiwa yang dicanangkan oleh pemerintah. Saat ini, ratusan rumahnya masih kosong.
*Sumber dari Middle East Monitor