Mufti Damaskus, Sheikh Muhammad Adnan Al-Afyouni, tewas pada Kamis malam (22/10) akibat ledakan yang menargetkan mobilnya di pedesaan Damaskus, Suriah.
Kantor berita resmi SANA, yang berafiliasi dengan pemerintah Suriah, melaporkan bahwa Kementerian Wakaf Suriah telah memanggil Sheikh Al-Afyouni, yang terbunuh setelah mobilnya menjadi sasaran di daerah Qudsaya dengan mengaktifkan sebuah alat peledak.
Kantor berita tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang peledakan bom itu. Sejauh ini tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Syaikh Adnan Al-Afyouni adalah Pengawas Umum Markaz Islam Internasional ‘Al-Syam’ untuk Penanggulangan Ekstremisme. Beliau dekat dengan Kepala Pemerintahan Suriah, Bashar Al-Assad.
Ia lahir pada tahun 1954, di ibu kota Suriah, Damaskus. Menempuh pendidikan awal di Ma’had Syar’i li al-Dakwah wal Irsyad, lalu masuk ke bangku perkuliahan di Fakultas Dakwah Islamiyah di Damaskus, dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas Omdurman Sudan.
Di awal tahun 2013, Syekh Al-Afyouni menjalankan tugasnya sebagai mufti ibu kota dan desa, dipilih oleh kepala pemerintahan.
Selama peristiwa revolusi Suriah, Syaikh Al-Afyouni mengadopsi peristiwa versi rezim Suriah, dan melawan seruan yang mempromosikan jihad di Suriah. Beliau menggambarkannya sebagai kejahatan.
Ia telah mengunjungi beberapa negara untuk meningkatkan hubungan dengan pemerintah Suriah, termasuk Mesir, Lebanon, dan Aljazair.
Syaikh Al-Afyouni berpartisipasi dalam negosiasi di beberapa tingkat antara rezim dan oposisi, termasuk negosiasi baru-baru ini yang dilakukan oposisi ke Suriah utara.
Sumber: Rassd.com