Penapembaharu.com- Yerussalem- Israel telah menyetujui 2.166 rumah baru di permukiman di seluruh Tepi Barat yang diduduki, mengakhiri jeda delapan bulan sejak terakhir kali melakukan perluasan permukiman.
Persetujuan tersebut, menurut angka resmi yang dikirim ke AFP pada hari Rabu, datang kurang dari sebulan setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani perjanjian untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, yang sebagai imbalannya berjanji untuk membekukan rencananya untuk mencaplok wilayah Tepi Barat yang diduduki.
LSM Peace Now mengatakan kenaikan jumlah permukiman itu menandakan penolakan Israel atas berdirinya negara Palestina yang juga memberikan pukulan terhadap harapan perdamaian Israel-Arab yang lebih luas.
Dikatakan bahwa sekitar 2.000 lebih rumah diharapkan akan disetujui pada hari Kamis.
“Netanyahu bergerak maju dengan kecepatan penuh untuk memperkuat aneksasi de facto Tepi Barat,” kata Peace Now dalam sebuah pernyataan menjelang keputusan Rabu. Israel telah menyetujui 2.166 rumah baru di permukiman di seluruh Tepi Barat yang diduduki, mengakhiri jeda delapan bulan sejak terakhir kali melakukan perluasan permukiman.
Persetujuan tersebut, menurut angka resmi yang dikirim ke AFP pada hari Rabu, datang kurang dari sebulan setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani perjanjian untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, yang sebagai imbalannya berjanji untuk membekukan rencananya untuk mencaplok wilayah Tepi Barat yang diduduki.
LSM Peace Now mengatakan kenaikan permukiman itu menandakan penolakan Israel atas kenegaraan Palestina dan memberikan pukulan terhadap harapan perdamaian Israel-Arab yang lebih luas.
Dikatakan bahwa sekitar 2.000 lebih rumah diharapkan akan disetujui pada hari Kamis.
“Netanyahu bergerak maju dengan kecepatan penuh untuk memperkuat aneksasi de facto Tepi Barat,” kata Peace Now dalam sebuah pernyataan menjelang keputusan tersebut pada Rabu lalu.
*TRTWorld