Penapembaharu.com- Beirut- Musuh lama, Lebanon dan Israel, bertemu sebentar di pangkalan tentara perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) di Naqoura pada Rabu (14/10), untuk pembicaraan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang perbatasan laut mereka yang disengketakan. Namun, bubar setelah hampir satu jam dan setuju untuk bertemu lagi dalam dua minggu.
Pembicaraan itu dimediasi oleh Amerika Serikat, yang telah mendorong negosiasi untuk menyelesaikan perselisihan terkait perbatasan laut yang melewati perairan Mediterania. Wilayah perairan tersebut berpotensi mengandung gas yang melimpah.
Dua helikopter militer Lebanon terlihat membawa delegasi Lebanon ke pertemuan tersebut. Tim Lebanon dipimpin oleh seorang perwira militer, dan sisi Israel oleh direktur jenderal kementerian energinya.
Kesepakatan untuk mengadakan pembicaraan diumumkan beberapa minggu setelah Amerika Serikat meningkatkan tekanan pada sekutu Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, menjatuhkan sanksi pada politisi senior dari sekutu utamanya Syiah, partai Amal.
Hizbullah, yang berperang selama sebulan dengan Israel pada tahun 2006, mengatakan pembicaraan itu bukanlah tanda perdamaian dengan musuh lamanya. Menteri energi Israel juga mengatakan ekspektasi harus realistis.
Pembicaraan itu dilakukan setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain setuju untuk menjalin hubungan penuh dengan Israel, di bawah kesepakatan yang ditengahi AS yang menyelaraskan kembali beberapa sekutu terdekat Washington di Timur Tengah melawan Iran.
Pertemuan hari Rabu itu diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang telah memantau perbatasan darat sejak Israel menarik diri dari Lebanon selatan pada tahun 2000 dan mengakhiri pendudukan selama 22 tahun. Pembicaraan selanjutnya akan diadakan pada 28 Oktober.
Beberapa jam sebelum pertemuan pertama, Hizbullah dan Amal mengkritik delegasi Lebanon yang dalam bentuknya saat ini, menyerukan untuk mengubah tim dan memastikan hanya mencakup pejabat militer.
Sumber : Reuters