Demonstrasi yang berlangsung sporadis terjadi di beberapa tempat di seluruh wilayah di Mesir. Aksi pecah di beberapa titik, seperti Desa Al-‘Itf dan Umm Dinar di Kegubernuran Giza, Kota 6 Oktober, Minya dan Damietta, sebagai tanggapan atas seruan Muhammad Ali untuk berdemonstrasi di bawah slogan ‘Jum’aul Ghodhob’ 25 September.
Gerakan yang paling menonjol terkonsentrasi di desa-desa Kegubernuran Giza. Dari situlah munculnya pemberontakan September saat ini. Para demonstran juga bergerak di sejumlah wilayah lain, seperti wilayah Konisa di Al-Haram, Kegubernuran Giza.
Aparat keamanan melancarkan kampanye penangkapan di daerah-daerah yang memicu demonstrasi, seperti di Atfih, Al-Kedaya, dan lainnya, dan mereka juga melakukan sejumlah langkah untuk meredam amarah, seperti memperpanjang proses rekonsiliasi atas gedung tersebut hingga akhir Oktober.
Partai Mustabal Al-Wathan, yang dekat dengan Sisi, mengumumkan bahwa mereka akan membayar denda rekonsiliasi karena pelanggaran bangunan untuk 27.000 warga berpenghasilan rendah di semua kegubernuran Mesir, dengan rata-rata 1.000 warga per gubernuran, dalam upaya untuk menahan kemarahan rakyat.
Sumber: Rassd.com