Penapembaharu- Lebanon- Ledakan di pelabuhan Beirut pada 4 Agustus membawa gelombang baru kemarahan publik. Rakyat Lebanon menggugat pemerintah dan elit- elitnya setelah temuan awal menunjukkan bahwa para pejabat itu tahu bahwa Beirut sedang berada di ambang bom waktu, namun mereka acuh begitu saja.
Merespon protes yang semakin memanas, akhirnya Perdana Menteri Lebanon memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya setelah ledakan yang terjadi pekan lalu itu.
Dalam pidato singkatnya di televisi, Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan pada hari Senin bahwa ia lebih memilih, “mundur selangkah,” sehingga ia dapat berdiri bersama rakyat, “dan berjuang untuk perubahan bersama mereka.”
Dia berkata: “Saya menyatakan hari ini pengunduran diri pemerintah ini. Semoga Tuhan melindungi Lebanon,” Diab mengulangi kalimat terakhirnya itu tiga kali.
Beberapa saat sebelum Kabinet Diab mengundurkan diri, Diab menyalahkan politisi korup yang dianggapnya lebih dulu jadi bencana sebelum ledakan yang mengguncang Lebanon.
“Seharusnya mereka (kelas politik) malu pada diri sendiri karena korupsi mereka yang menyebabkan bencana yang tersembunyi selama tujuh tahun ini,” tambahnya.
Presiden Michel Aoun menerima pengunduran diri pemerintah dan memintanya tetap dalam kapasitas sebagai penasehat sampai kabinet baru terbentuk.
*TRTWorld.