Penapembaharu-ANKARA, Pihak pemerintah Turki mengecam Uni Emirat Arab atas tindakan jahat di Libya dan Suriah, serta memperingatkan akan meminta kerajaan Teluk bertanggung jawab “di tempat dan waktu yang tepat.” seperti yang dikutip dari trt.com , Kamis (30/7).
UEA telah dituduh melanggar embargo senjata di Libya karena mendukung panglima perang Khalifa Haftar dalam perjuangannya melawan Pemerintah Kesepakatan Nasional yang diakui PBB. Baru-baru ini National Oil Corp Libya melanjutkan force majeure pada semua ekspor minyak setelah menyalahkan UEA untuk blokade baru pada ekspor minyak.
Para pejabat Turki juga menuduh kerajaan menawarkan dukungan finansial dan logistik kepada kelompok teror PKK untuk melakukan serangan di Turki.
“UEA mendukung organisasi-organisasi teroris yang bermusuhan dengan Turki dengan maksud untuk merugikan kita,” kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, yang komentarnya dibagikan oleh Al Jazeera Arab di Twitter pada hari Kamis.
Dia memperingatkan UEA untuk mempertimbangkan ukuran dan jangkauannya sebelum melanjutkan dengan agenda penyebaran hasutan dan korupsi di negara lain.
Ankara menuduh UEA bertindak sebagai bidak dan melayani agenda politik dan militer negara-negara lain yang menggunakan kerajaan Teluk yang kecil.
Menteri pertahanan Turki memanggil UEA, Arab Saudi, Mesir dan Rusia untuk menghentikan dukungan bagi panglima perang, menyalahkan mereka atas konflik yang berkelanjutan di Libya.
“Saya merekomendasikan Mesir menghindari pernyataan yang tidak melayani perdamaian di Libya, melainkan memicu perang,” katanya.