• Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Iklan
  • Kirim Artikel
  • Donasi
Pena Pembaharu
Advertisement
  • Home
  • Dunia Peristiwa
    Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

    Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

    Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

    Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

    Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

    Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

    Menteri Irigasi Sudan: Pengisian Bendungan Renaisans Ancam 20 Juta Orang

    Menteri Irigasi Sudan: Pengisian Bendungan Renaisans Ancam 20 Juta Orang

    AS Batalkan Keputusan Trump untuk Menahan Bantuan ke Etiopia

    AS Batalkan Keputusan Trump untuk Menahan Bantuan ke Etiopia

    Akankah Rusia dan Turki Menarik Proksi Mereka dari Libya?

    Akankah Rusia dan Turki Menarik Proksi Mereka dari Libya?

    Kejahatan Perang Israel Selama Perang Saudara Guatemala

    Kejahatan Perang Israel Selama Perang Saudara Guatemala

    Dar al-Iftâ: “Pemerintah Berhak Mengambil Tindakan Pengendalian Kelahiran”

    Dar al-Iftâ: “Pemerintah Berhak Mengambil Tindakan Pengendalian Kelahiran”

    Laporan Intelijen AS akan Mengungkap Peran Bin Salman seputar Pembunuhan Khashoggi

    Laporan Intelijen AS akan Mengungkap Peran Bin Salman seputar Pembunuhan Khashoggi

    Trending Tags

    • Dunia Pemikiran
      Belajar dari Kemajuan Jepang; Menjadi Pembelajar Bukan Hanya Pelanggan

      Belajar dari Kemajuan Jepang; Menjadi Pembelajar Bukan Hanya Pelanggan

      Gerakan Islam adalah Imunitas dalam Tubuh Umat

      Gerakan Islam adalah Imunitas dalam Tubuh Umat

      Hamka Berbicara tentang Umat Islam

      Hamka Berbicara tentang Umat Terbaik

      Polemik Jilbab; Ketika Citra Lebih Utama daripada Kinerja

      Polemik Jilbab; Ketika Citra Lebih Utama daripada Kinerja

      Tawazun

      Karakteristik Islam: Tawazun (3)

      Risalah Keluarga dalam Islam

      Risalah Keluarga dalam Islam

      Karakteristik Islam: Tawazun

      Karakteristik Islam: Tawazun (2)

      Tawazun

      Karakteristik Islam: Tawazun (1)

      Karakteristik Islam: Universal

      Karakteristik Islam: Universal (3)

    • Dunia Tokoh
      Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

      Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

      Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

      Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

      Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

      Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

      Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

      Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

      Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

      Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

      Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

      Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

      Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

      Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

    • Dunia Buku
      Risalah Keluarga dalam Islam

      Risalah Keluarga dalam Islam

      Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

      Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

      Beres- beres Peradaban

      Beres- beres Peradaban

      Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

      Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

      Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

      Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

      Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

      Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

      Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

      Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

      The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

      The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

      Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

      Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

    • Dunia Kajian
    No Result
    View All Result
    • Home
    • Dunia Peristiwa
      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      Menteri Irigasi Sudan: Pengisian Bendungan Renaisans Ancam 20 Juta Orang

      Menteri Irigasi Sudan: Pengisian Bendungan Renaisans Ancam 20 Juta Orang

      AS Batalkan Keputusan Trump untuk Menahan Bantuan ke Etiopia

      AS Batalkan Keputusan Trump untuk Menahan Bantuan ke Etiopia

      Akankah Rusia dan Turki Menarik Proksi Mereka dari Libya?

      Akankah Rusia dan Turki Menarik Proksi Mereka dari Libya?

      Kejahatan Perang Israel Selama Perang Saudara Guatemala

      Kejahatan Perang Israel Selama Perang Saudara Guatemala

      Dar al-Iftâ: “Pemerintah Berhak Mengambil Tindakan Pengendalian Kelahiran”

      Dar al-Iftâ: “Pemerintah Berhak Mengambil Tindakan Pengendalian Kelahiran”

      Laporan Intelijen AS akan Mengungkap Peran Bin Salman seputar Pembunuhan Khashoggi

      Laporan Intelijen AS akan Mengungkap Peran Bin Salman seputar Pembunuhan Khashoggi

      Trending Tags

      • Dunia Pemikiran
        Belajar dari Kemajuan Jepang; Menjadi Pembelajar Bukan Hanya Pelanggan

        Belajar dari Kemajuan Jepang; Menjadi Pembelajar Bukan Hanya Pelanggan

        Gerakan Islam adalah Imunitas dalam Tubuh Umat

        Gerakan Islam adalah Imunitas dalam Tubuh Umat

        Hamka Berbicara tentang Umat Islam

        Hamka Berbicara tentang Umat Terbaik

        Polemik Jilbab; Ketika Citra Lebih Utama daripada Kinerja

        Polemik Jilbab; Ketika Citra Lebih Utama daripada Kinerja

        Tawazun

        Karakteristik Islam: Tawazun (3)

        Risalah Keluarga dalam Islam

        Risalah Keluarga dalam Islam

        Karakteristik Islam: Tawazun

        Karakteristik Islam: Tawazun (2)

        Tawazun

        Karakteristik Islam: Tawazun (1)

        Karakteristik Islam: Universal

        Karakteristik Islam: Universal (3)

      • Dunia Tokoh
        Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

        Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

        Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

        Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

        Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

        Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

        Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

        Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

        Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

        Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

        Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

        Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

        Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

        Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

        Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

        Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

        Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

      • Dunia Buku
        Risalah Keluarga dalam Islam

        Risalah Keluarga dalam Islam

        Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

        Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

        Beres- beres Peradaban

        Beres- beres Peradaban

        Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

        Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

        Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

        Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

        Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

        Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

        Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

        Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

        The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

        The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

        Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

        Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

      • Dunia Kajian
      No Result
      View All Result
      Pena Pembaharu
      No Result
      View All Result
      Home Kajian

      Sunnah dan Orientalisme: Kritik Metodologi dan Kelemahan Fundamental Orientalis

      Bahkan para pengamat studi Orientalis yang jujur mengemukakan beberapa kelemahan orientalis yang sulit dipungkiri siapa pun.

      Roni Fajar Vergina by Roni Fajar Vergina
      July 30, 2020
      in Kajian, Pemikiran
      0
      Sunnah dan Orientalisme: Kritik Metodologi dan Kelemahan Fundamental Orientalis

      Middle East Eye

      17
      SHARES
      55
      VIEWS
      Share on FacebookShare on TwitterShare WA

      Sebelum penulis berbicara lebih lanjut mengenai beberapa syubhat  terhadap sunnah yang di lontarkan oleh orientalis, ada baiknya kita mengetahui beberapa metodologi mereka dalam mengkaji Islam terkhusus sunnah nabawi yang saya kutip langsung dari analisis Prof. Mushthafa As-Siba’i tentang metodologi orientalis.

      Analisis ini dirasa penting karena tokoh yang satu ini pernah mengelilingi Eropa: Prancis, Jerman, Inggris, Belanda, Switzerland, dan Skotlandia. Dia mengunjungi pusat-pusat orientalisme di Universitas barat dan berdialog langsung dengan mereka.[1] Ciri-ciri khas analisis mereka di antaranya, sebagai berikut:[2]

      • uruk dan salah mengerti tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan Islam, baik tujuan dan motifnya;
      • Berprasangka buruk terhadap tokoh-tokoh Islam, ulama, dan pembesar-pembesar mereka;
      • Menggambarkan masyarakat Islam sepanjang sejarah- khususnya periode pertama itu- sebagai masyarakat yang terpecah belah dan individualism;
      • Menggambarkan peradaban Islam secara tidak realistis dengan mengecilkannya serta meremehkan peninggalannya;
      • Tidak memahami watak masyarakat Muslim yang sesungguhnya; mereka hanya mengambil kesimpulan seputar “rumah tangga” dan tradisi bangsa-bangsa Muslim;
      • Memperlakukan informasi (teks) ilmiah menurut kemauan mereka sendiri;
      • Memutarbalikkan nushush (teks) dengan sengaja. Jika tidak menemukan celah-celah untuk di selewengkan, mereka mendistorsi makna yang ada;
      • Menggunakan referensi semaunya untuk dijadikan sumber nukilan, misalnya menjadikan buku-buku sastra sebagai rujukan untuk mengetahui sejarah hadits dan menggunakan literatur sejarah untuk menentukan sejarah fikih. Mereka menelan mentah-mentah (taken for granted) segala yang dinukil oleh Ad-Damiri dalam bukunya Al Hayawân. Anehnya, mereka mendustakan riwayat Malik dalam kitabnya Al Muwatta,padahal validitas kitab Al Muwatta telah teruji di kalangan ahli-ahli hadits.

      Dengan ruh inilah para orientalis memasuki dunia Islam dari berbagai sisi; sejarah, fiqh, tafsir, hadits, adab, dan kebudayaan Islam. Kemudian dalam menyusupkan misinya, orientalis Barat menempuh beragam taktik. Ada yang mengkritik Islam secara frontal dan terang-terangan. Misalnya, A.J. Arberry, Alfred Geom, Ignaz Goldzhier, Joseph Schacht, dan lainnya, termasuk Steenbrink yang mengatakan dengan jelas bahwa dia tidak percaya Al Qur’an sebagai wahyu Allah.

      Adapula yang bersikap agak halus seperti Noel J. Coulson[3]. Dari segi metodologi, mereka telah memiliki prakonsepsi yang merupakan doktrin agama mereka yang ditanamkan sejak kecil bahwa Al Qur’an bukan kalam Allah dan Muhammad bukan Rasul Allah. Akibatnya, penelitiannya diarahkan hanya untuk mendukung asumsinya saja, bukan ingin mencari kebenaran tapi pembenaran. Apalagi mereka lemah dari segi materi keilmuan.

      Para pengamat studi Orientalis yang jujur mengemukakan beberapa kelemahan orientalis yang sulit dipungkiri siapa pun, di antaranya sebagai berikut:

      1. Mereka tidak menguasai bahasa Arab yang baik, sense bahasa yang lemah dan pemahaman yang sangat terbatas atas konteks bahasa Arab yang variatif (dalâlât Al Arabiyyah Al mutanawwi’ah). Hal ini diungkapkan oleh Syaikh Mustafa As-Siba’i ketika berjumpa dengan oreintalis terkenal asal Cambridge, Ariry. Dia mengaku, “Kami -sebagai orientalis- banyak mengalami kekeliruan dalam kajian kami terhadap Islam. Seharusnya lapangan ini tidak kami masuki sebab Anda -sebagai kaum muslimin Arab- jauh lebih mampu dari kami.[4]
      2. Perasaan superioritas sebagai orang Barat. Ilmuwan Barat khususnya Orientalis, senantiasa merasa bahwa barat adalah “guru” dalam segala hal, khususnya dalam logika dan peradaban. Mereka cenderung tidak mau digurui oleh orang Timur, sehingga mengakibatkan timbulnya rasa egois. Memang ada di antara mereka yang menunjukkan sikap mau mendengar suara orang lain, namun jumlahnya kecil dibanding dengan orang-orang yang arogan tersebut.
      3. Orientalis Barat sangat memegang teguh doktrin-doktrin mereka yang tak boleh dikritik, bahkan sampai ke tingkat fanatis buta. Di antaranya dua doktrin inti, yaitu Al Quran bukan kalam Allah dan Muhammad bukan Rasul Allah. Doktrin itu sudah lebih dulu tertanam dalam pikiran mereka sebelum meneliti (prakonsepsi). Akibatnya, penelitiannya tidak objektif dan “bebas”. Sehingga peneliti Barat menelan mentah-mentah riwayat palsu, menganggap syubhat (tuduhan palsu) sebagai hujjah (argumentasi).
      4. Banyak dari kajian-kajian orientalisme yang terkait erat dengan kepentingan Negara-negara tertentu yang mendanai kajian tersebut. Percuma saja Negara-negara Barat menghamburkan uangnya jutaan bahkan miliaran dollar hanya untuk kepentingan ilmiah semata, kalau bukan karena ada target-target tertentu yang sangat berharga bagi kepentingan mereka. Target itu bisa bersifat politis, bisnis, strategis dan misi.

      Hal ini, seperti diungkap oleh Prof. Ismail Al Faruqi[5] dalam sebuah artikelnya pada majalah The Contemporary Muslim, studi Islam di Barat, khususnya di Amerika Serikat, tidak pernah luput dari misi Zionis dan Salibis. Orientalis yang mengajar di jurusan tersebut, katanya, sebagian besar orang Yahudi atau Kristen fanatis. Di beberapa Universitas Amerika, studi Islam di tempatkan di fakultas Lahut (teologi), jurusan Misionarisme dan materinya di kenal dengan muqâranatul adyân (perbandingan agama).

      Dosen- dosen yang ada disana kerjanya hanya mencari titik-titik lemah Islam an sich untuk diserang. Oleh karena itu, kajian-kajian mereka banyak menyangkut aliran-aliran menyimpang, misalnya: Syiah, Ismailiyah, Ahmadiyah, Bahaiyyah dll. Jika mereka belajar Al Quran, hadits, dan fiqh. Ultimate goal-nya mencari titik lemah. Sebagai misal, tulis faruqi, pusat perbandingan agama di Harvard berada dibawah fakultas teologi, begitu juga di Universitas Chicago.[6]

      Ungkapan Faruqi tentu bukan sekedar asumsi an sich. Ia terlibat langsung dalam “pergulatan” orientalisme di Amerika Serikat. Pengalamannya sebagai ketua jurusan Islamic Study di Temple University dan sebagai guru besar selama bertahun-tahun di AS dan berbagai Universitas barat lainnya, sehingga akhirnya ia mengakhiri hayatnya sebagai syahid dibunuh oleh agen-agen Zionis.

      Allahu a’lam.

      *Catatan:

      [1] Prof. As-Siba’i banyak menemui tokoh-tokoh orientalis dalam kunjungannya ke beberapa Negara itu. Yang pertama ditemuinya ialah Prof. F. Anderson ketua jurusan hukum perdata yang berlaku di dunia Islam, di Institute Study Oriental,Universitas London. Anderson sendiri adalah alumni Fakultas Teologi Universitas Cambridge. Dia belajar bahasa arab dari beberapa ulama Al Azharyang mengajar di American University di Cairo. Dia belajar Islam melalui ceramah yang disampaikan Thaha Husein dan Ahmad Amin (dua tokoh sekuler Mesir). Kebenciannya terhadap Islam tampak dari sikapnya terhadap seorang mahasiswanya alumni Al Azhar yang menempuh program doktor di Univesitas London yang tidak diluluskannya disebabkan sang mahasiswa mengajukan disertasinya tentang Hak-Hak Wanita dalam Islam. Saya (kata Prof. As-Siba’i) terkejut mendengarnya dan saya katakana padanya, “mengapa Anda menggagalkannya padahal selama ini Anda menggembor-gemborkan kebebasan berpikir di perguruan tinggi Anda? Jawabnya, “karena si mahasiswa berpendapat bahwa Islam memberikan kepada wanita hak ini, hak itu..padahal Islam menentukan untuk wanita hak tertentu saja. Apakah dia Jubir resmi atas nama Islam?.
      (selengkapnya, pengalaman amat berharga ini dapat dibaca dalam mukadimah kita As-Sunnah wa makânatuhâ fî At-Tasyri’ Al Islâmi)
      [2] As-Sunnah wa makânatuhâ fî At-Tasyri’ Al Islâmî, Prof. Dr. Mustafa As-Siba’i, Dar As-salam, Kairo, Mesir, cet. Kelima, 2010, hlm. 178
      [3] Noel J. Coulson, Oreintalis Inggris, guru besar Hukum Islam di Universitas London. Dalam tulisannya beliau mengakui bahwa sistem hukum Islam adalah sistem yang dinamis, applicable dan telah mengakar dalam sanubari umatnya. Namun disela-sela sanjungannya dalam buku A His-tory of Islamic Law, Coulson punya sejumlah pendapat yang aneh-aneh tentang kekuatan Sunnah sebagai sumber hukum, Beliau berpendapat; bahwa Sunnah sebagai pelengkap Al Qur’an pertama kali ditemukan oleh Imam Syafi’i. hal ini seperti kata Prof. Dr. Salim Al Owwa, bekas murid Coulson yang kemudian banyak “menelanjangi” pemikiran Coulson tentang hukum Islam, bahwa pemikiran tersebut sangat berbahaya. Di satu sisi, dia mengangkat ketokohan Syafi’I, di sisi lain dia mencoba untuk menghancurkan eksistensi Sunnah pra Imam As-Syafi’I. padahal, rentang waktu dua abad itu justru merupakan pondasi bagi berdirinya bangunan As-Sunnah pada fase-fase berikutnya.
      [4] As-Sunnah wa makânatuhâ fî At-Tasyri’ Al Islâmî, Op. Cit., hlm. 28
      [5] Ismail Raji al-Faruqi lahir di Jaffa, Palestina pada tanggal 1 Januari 1921. Pada tahun 1926-1936 bersekolah di Colleges des Freres yang terletak di Libanon. Kemudian pada tahun 1941 lulus dari American University of Beirut. Ismail bekerja untuk pemerintah Inggris di Palestina. Pada tahun 1945, dia dipilih sebagai Gubernur Galilea. Tapi, setelah Israel mencaplok Palestina, ia pindah ke Amerika Serikat. Di Amerika, ia melanjutkan pendidikan Master dalam bidang filsafat di University of Indiana dan University of Harvard. Dia melanjutkan pendidikannya dengan mengambil gelar doktor filsafat di University of Indiana dan di Al-Azhar University pada tahun 1952. Dia kemudian mengajar beberapa universitas diseluruh dunia diantaranya universitas di Kanada, Pakistan dan Amerika Seirkat. Pada tahun 1968, dia menjadi guru besar Studi Islam di Temple University, Amerika Serikat.
      Pandangannya tentang Zionisme; Sebagai anak Palestina, al-Faruqi mengecam keras apa yang telah dilakukan oleh Zionis Israel yang menjadi dalang pencaplokan Palestina. Namun, ia dengan tegas membedakan Zionisme dan Yahudi. Dalam buku Islam and Zionism, ia berkata bahwa Islam adalah agama yang menganggap agama Yahudi sebagai agama tuhan, yang ditentang Islam adalah politik Zionisme. Ismail Raji al-Faruqi meninggal dunia karena dibunuh pada tanggal 27 Mei 1986 di rumahnya, Pembunuhan atas dirinya dan istrinya diduga karena kritiknya yang keras terhadap kaum Zionis Yahudi.
      [6] Jurnal The Contemporary Moslem
      Tags: orientalisorientalismesunnah
      Previous Post

      Keutamaan Hari Arafah

      Next Post

      Beda antara Penjajahan Barat dan Penaklukan Islam

      Roni Fajar Vergina

      Roni Fajar Vergina

      Ustadz Roni Fajar Vergina Lc, MA, lahir di Tasikmalaya, 30 Mei 1985. Beliau adalah kandidat Doktor jurusan Hadits di Universitas al- Azhar, Mesir. Gelar sarjana dan magister beliau juga diraih di Universitas yang sama. Sambil merampungkan S3-nya, beliau kini aktif sebagai wakil ketua bidang Komunikasi antar tokoh Ikatan Kandidat 5000 Doktor Mora Kemenag RI.

      Next Post
      Beda antara Penjajahan Barat dan Penaklukan Islam

      Beda antara Penjajahan Barat dan Penaklukan Islam

      Leave a Reply Cancel reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Channel Youtube

      Produk Pena

      Iklan

      • Trending
      • Comments
      • Latest
      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      June 18, 2020

      Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

      August 23, 2020
      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      August 10, 2020
      Lelaki Tua Bawabat 3 dan Bahagia yang Sederhana

      Lelaki Tua Bawabat 3 dan Bahagia yang Sederhana

      March 17, 2020

      Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

      7
      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      2
      Masa- Masa paling Indah, Kisah seorang Introver di tengah Wabah

      Masa- Masa paling Indah, Kisah seorang Introver di tengah Wabah

      2
      Ibnu Taimiyah, Sang Mujaddid dan Mujtahid Islam

      Ibnu Taimiyah, Sang Mujaddid dan Mujtahid Islam

      1
      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      February 27, 2021
      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      February 27, 2021
      Ketika Allah Menghibur Rasulullah

      Ketika Allah Menghibur Rasulullah

      February 27, 2021
      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      February 27, 2021

      Recent News

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      February 27, 2021
      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      February 27, 2021
      Ketika Allah Menghibur Rasulullah

      Ketika Allah Menghibur Rasulullah

      February 27, 2021
      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      February 27, 2021
      Pena Pembaharu

      Kampus Pemikiran Islam Pena Pembaharu adalah situs yang menyajikan kajian ilmiah, berita, dan dinamika pemikiran Islam. Situs ini kami hadirkan ke tengah masyarakat sebagai lisan para pembaharu menyampaikan dan menghidupkan ide-ide pembaharuan mereka dalam membangun proyek kebangkitan Islam

      Follow Us

      Browse by Category

      • Analisa
      • Berita
      • Buku
      • Dunia Buku
      • Kajian
      • Kampus
      • Pemikiran
      • Peradaban
      • Politik
      • Renungan
      • Resonansi
      • Sastra
      • sejarah
      • Tokoh
      • Uncategorized

      Recent News

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      February 27, 2021
      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      February 27, 2021
      • Tentang Kami
      • Hubungi Kami
      • Iklan
      • Kirim Artikel
      • Donasi

      © 2019 Penapembaharu - Kampus Pemikiran Pena Pembaharu Pena Pembaharu.

      No Result
      View All Result

      © 2019 Penapembaharu - Kampus Pemikiran Pena Pembaharu Pena Pembaharu.