Kedua, sandaran dan manhaj. Jika di awal rabbaniyah itu sebagai tujuan dan sudut pandang seorang muslim, maka sekarang bagaimana Islam sebagai sandaran dan metode hidup manusia. Atau maksudnya sebuah metode dan sandaran hidup yang telah digambarkan Islam dan berfungsi untuk mencapai tujuan dan sasaran seorang muslim. Sehingga cara hidup bagi seorang rabbani sudah tuntas, karena sandarannya sudah tetap dari Allah swt dan Rasul-Nya, Muhammad saw.
Manhaj Islam merupakan sandaran yang sejatinya dibutuhkan setiap personal kita, keluarga, masyarakat bahkan partai. Semuanya telah Allah swt berikan sandaraan untuk memberi petunjuk dan cahaya pada tujuannya.
“Wahai manusia, telah datang kepada kalian dari Rabb kalian suatu bukti yang jelas dan hujah nyata yang dapat menghilangkan alasan dan menepis keragu-raguan -yaitu Muhammad Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam-. Dan Kami menurunkan kepada kalian sinar yang terang benderang, yaitu kitab suci Al-Qur`ān ini.”
Dan, Rasulullah saw sebagai penyambung pesan-pesan-Nya,
“Dan tidaklah Kami (Allah swt) mengutusmu (Muhammad saw) melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam”
Sejatinya Allah swt yang memiliki manhaj ini, jalan yang panjang ini telah diberikan jalur yang mudah kita lalui. Sedangkan Rasulullah saw berperan sebagai da’I yang menyampaikan dan mengajak manusia kepada manhaj dan jalan ini. Dialah yang mulia Muhammad saw, dalam al-Quran beliau adalah seorang hamba yang mendapat perintah khusus. Dan beliau memperjuangkannya sekuat tenaga, ada kekhilafan namun Allah melindungi semasa hidupnya.
Dan posisi sunnah menjelaskan apa yang kurang dipahami dalam al-Quran. Ia (sunnah) hakikatnya wahyu ilahi, namun tidak diturunkan sebagaimana al-Quran. Maka Islam adalah ajaran dengan sandaran yang utuh, tidak berubah hingga akhir zaman. Allah swt yang telah membangun pondasi hidup manusia, bagaimana seharusnya sejak lahir hingga akhir hayat. Inilah karakter rabbaniyah yang tidak dimiliki oleh ideologi, ajaran dan agama lainnya.
Islam adalah manhaj, mazhab, aturan yang berpusat dan bersandar pada kalam Allah swt satu-satunya. Tidak ada yang merubahnya, menggantinya dan ikut campur tangan manusia. Menurut al-Qardhawi, setidaknya ada tiga manhaj yang kita saksikan di dunia hingga sekarang (tanpa Islam).
Pertama, manhaj yang dibangun atas dasar pemikiran akal manusia atau falsafah manusia, atau komunitas manusia tertentu, seperti: kapitalisme, komunisme dll.
Kedua, manhaj yang diambil dari tokoh keagamaan. Seperti: Budha, Hindu.
Ketiga, manhaj agama yang diinterpolasi. Maksudnya manhaj ilahiy yang telah masuk ke dalamnya tangan-tangan manusia untuk merubah dan mengganti dengan sesuatu yang bukan aslinya. Seperti: Yahudi, Nashrani.
Sedangkan Islam merupakan manhaj yang secara keseluruhan berasal dari Allah swt, tanpa ada campur tangan manusia. Dan pondasi konstitusinya adalah Islam itu sendiri, semua isinya berpusat kepada Rabb semesta alam. Semua itu terkumpul dalam sebuah kitab bernama al-Quran. Lalu diutuslah Rasulullah saw agar disampaikan kepada umat-Nya. Karenanya Islam merupakan agama rabbani yang bersandar seratus persen kepada Tuhan yang Maha Esa.
Rabbaniyah memberikan kekuatan argumen dalam berIslam, karena segala perintah dan larangan bersumber pada Rabb yang tiada kalam melainkan kebenaran. Rabbaniyah telah menjauhkan keraguan dalam Islam, karena setiap ta’limat tidak keluar dari manusia yang selalu salah dan khilaf. Rabbaniyah juga telah membentuk falsafah Islam yang selaras dengan akal manusia, sehingga ringan dicerna karena sesuai dengan fitrah manusia.