Penapembaharu-TRIPOLI. Dikutip dari Anadolu Agency Pasukan militer Libya menargetkan milisi panglima perang Khalifa Haftar di Tripoli selatan, menurut siaran pers militer pada hari Selasa (2/6).
Tentara menetralkan dua unit milisi dalam serangan udara yang dilakukan di dekat kota Gharyan, 100 km (62,13 mil) selatan Tripoli, kata Operasi VolcanoofRage yang dipimpin pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Dua kendaraan militer milik Haftar juga hancur dalam serangan udara itu.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara militer Mohammed Qanunu mengatakan 12 anggota milisi Haftar telah dinetralkan dalam lima serangan udara terpisah yang dilakukan oleh tentara selama 24 jam terakhir di dekat kota Esabia di Tripoli selatan.
Sebanyak tujuh kendaraan militer pasukan Haftar, satu kendaraan transportasi amunisi dan satu kendaraan lapis baja buatan Uni Emirat Arab juga hancur dalam serangan udara itu, tambah Qanunu.
Pemerintah Libya yang diakui secara internasional, juga dikenal sebagai Pemerintah Kesepakatan Nasional, telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019.
Pada bulan Maret, pemerintah Libya meluncurkan Operasi Badai Perdamaian untuk melawan serangan di ibukota, dan baru-baru ini mendapatkan kembali lokasi-lokasi strategis, termasuk pangkalan udara Al-Watiya, dalam sebuah pukulan besar terhadap pasukan Haftar.
Pada hari Selasa, Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL) mengatakan Haftar telah menyetujui dimulainya kembali perundingan gencatan senjata.
Libya telah dihancurkan oleh perang saudara sejak penggulingan mendiang penguasa Muammar Gaddafi pada tahun 2011. Pemerintah baru Libya didirikan pada tahun 2015 berdasarkan perjanjian yang dipimpin oleh PBB, tetapi upaya untuk penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh pasukan Haftar .