• Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Iklan
  • Kirim Artikel
  • Donasi
Pena Pembaharu
Advertisement
  • Home
  • Dunia Peristiwa
    Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

    Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

    Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

    Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

    Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

    Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

    Menteri Irigasi Sudan: Pengisian Bendungan Renaisans Ancam 20 Juta Orang

    Menteri Irigasi Sudan: Pengisian Bendungan Renaisans Ancam 20 Juta Orang

    AS Batalkan Keputusan Trump untuk Menahan Bantuan ke Etiopia

    AS Batalkan Keputusan Trump untuk Menahan Bantuan ke Etiopia

    Akankah Rusia dan Turki Menarik Proksi Mereka dari Libya?

    Akankah Rusia dan Turki Menarik Proksi Mereka dari Libya?

    Kejahatan Perang Israel Selama Perang Saudara Guatemala

    Kejahatan Perang Israel Selama Perang Saudara Guatemala

    Dar al-Iftâ: “Pemerintah Berhak Mengambil Tindakan Pengendalian Kelahiran”

    Dar al-Iftâ: “Pemerintah Berhak Mengambil Tindakan Pengendalian Kelahiran”

    Laporan Intelijen AS akan Mengungkap Peran Bin Salman seputar Pembunuhan Khashoggi

    Laporan Intelijen AS akan Mengungkap Peran Bin Salman seputar Pembunuhan Khashoggi

    Trending Tags

    • Dunia Pemikiran
      Belajar dari Kemajuan Jepang; Menjadi Pembelajar Bukan Hanya Pelanggan

      Belajar dari Kemajuan Jepang; Menjadi Pembelajar Bukan Hanya Pelanggan

      Gerakan Islam adalah Imunitas dalam Tubuh Umat

      Gerakan Islam adalah Imunitas dalam Tubuh Umat

      Hamka Berbicara tentang Umat Islam

      Hamka Berbicara tentang Umat Terbaik

      Polemik Jilbab; Ketika Citra Lebih Utama daripada Kinerja

      Polemik Jilbab; Ketika Citra Lebih Utama daripada Kinerja

      Tawazun

      Karakteristik Islam: Tawazun (3)

      Risalah Keluarga dalam Islam

      Risalah Keluarga dalam Islam

      Karakteristik Islam: Tawazun

      Karakteristik Islam: Tawazun (2)

      Tawazun

      Karakteristik Islam: Tawazun (1)

      Karakteristik Islam: Universal

      Karakteristik Islam: Universal (3)

    • Dunia Tokoh
      Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

      Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

      Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

      Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

      Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

      Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

      Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

      Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

      Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

      Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

      Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

      Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

      Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

      Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

    • Dunia Buku
      Risalah Keluarga dalam Islam

      Risalah Keluarga dalam Islam

      Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

      Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

      Beres- beres Peradaban

      Beres- beres Peradaban

      Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

      Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

      Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

      Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

      Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

      Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

      Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

      Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

      The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

      The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

      Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

      Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

    • Dunia Kajian
    No Result
    View All Result
    • Home
    • Dunia Peristiwa
      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      Menteri Irigasi Sudan: Pengisian Bendungan Renaisans Ancam 20 Juta Orang

      Menteri Irigasi Sudan: Pengisian Bendungan Renaisans Ancam 20 Juta Orang

      AS Batalkan Keputusan Trump untuk Menahan Bantuan ke Etiopia

      AS Batalkan Keputusan Trump untuk Menahan Bantuan ke Etiopia

      Akankah Rusia dan Turki Menarik Proksi Mereka dari Libya?

      Akankah Rusia dan Turki Menarik Proksi Mereka dari Libya?

      Kejahatan Perang Israel Selama Perang Saudara Guatemala

      Kejahatan Perang Israel Selama Perang Saudara Guatemala

      Dar al-Iftâ: “Pemerintah Berhak Mengambil Tindakan Pengendalian Kelahiran”

      Dar al-Iftâ: “Pemerintah Berhak Mengambil Tindakan Pengendalian Kelahiran”

      Laporan Intelijen AS akan Mengungkap Peran Bin Salman seputar Pembunuhan Khashoggi

      Laporan Intelijen AS akan Mengungkap Peran Bin Salman seputar Pembunuhan Khashoggi

      Trending Tags

      • Dunia Pemikiran
        Belajar dari Kemajuan Jepang; Menjadi Pembelajar Bukan Hanya Pelanggan

        Belajar dari Kemajuan Jepang; Menjadi Pembelajar Bukan Hanya Pelanggan

        Gerakan Islam adalah Imunitas dalam Tubuh Umat

        Gerakan Islam adalah Imunitas dalam Tubuh Umat

        Hamka Berbicara tentang Umat Islam

        Hamka Berbicara tentang Umat Terbaik

        Polemik Jilbab; Ketika Citra Lebih Utama daripada Kinerja

        Polemik Jilbab; Ketika Citra Lebih Utama daripada Kinerja

        Tawazun

        Karakteristik Islam: Tawazun (3)

        Risalah Keluarga dalam Islam

        Risalah Keluarga dalam Islam

        Karakteristik Islam: Tawazun

        Karakteristik Islam: Tawazun (2)

        Tawazun

        Karakteristik Islam: Tawazun (1)

        Karakteristik Islam: Universal

        Karakteristik Islam: Universal (3)

      • Dunia Tokoh
        Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

        Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

        Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

        Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

        Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

        Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

        Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

        Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

        Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

        Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

        Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

        Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

        Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

        Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

        Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

        Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

        Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

      • Dunia Buku
        Risalah Keluarga dalam Islam

        Risalah Keluarga dalam Islam

        Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

        Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

        Beres- beres Peradaban

        Beres- beres Peradaban

        Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

        Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

        Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

        Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

        Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

        Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

        Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

        Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

        The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

        The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

        Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

        Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

      • Dunia Kajian
      No Result
      View All Result
      Pena Pembaharu
      No Result
      View All Result
      Home Pemikiran

      Perang Uhud: Hari-hari yang Allah Pergilirkan

      Sebuah perenungan dalam naungan Sirah Sang Musthafa

      Muhammad Rayhan by Muhammad Rayhan
      May 10, 2020
      in Pemikiran, Peradaban, Renungan, sejarah
      1
      Perang Uhud: Hari-hari yang Allah Pergilirkan
      49
      SHARES
      159
      VIEWS
      Share on FacebookShare on TwitterShare WA

      Siapa yang tidak mengetahui Perang Uhud? Kisah Perang Uhud telah termaktub dalam berbagai buku sejarah dan risalahnya tersampai melalui mimbar-mimbar Para Sahabat hingga kursi-kursi para Ulama hari ini. Perang ini hampir memiliki segalanya; Syura kaum muslimin, Pengkhianatan orang-orang munafik, kepahlawanan para sahabat, kabar kematian Nabi, ketidaktaatan yang berhujung pada bencana, hingga Hamra’ul Asad yang menjadi saksi keteguhan iman para sahabat dalam menghadapi ujian yang bertubi.

      Perang ini memang berakhir dengan kesedihan yang mendalam bagi kaum muslimin dengan sayhudnya 70 sahabat-sahabat utama seperti Hamzah bin Abdul Mutthalib, Mush’ab bin Umair, dan masih banyak sahabat lainnya. Namun bagi seorang mukmin, peristiwa-peristiwa sejarah adalah salah satu cara Allah untuk menyampaikan pentunjuk-Nya,

      اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗوَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ(140) وَلِيُمَحِّصَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَمْحَقَ الْكٰفِرِيْنَ(141)

      “Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim, dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir.” (Qs. Ali-Imran 140-141)

      Pengkhianatan orang-orang munafik

      Sejak awal, Abdullah bin Ubay, sang pemimpin kaum munafik ini memang tidak mau berperang mempertaruhkan nyawanya. Di saat para sahabat merindukan syahid di medan perang, Abdullah bin Ubay menggunakan perkataan Rasulullah ﷺ untuk menjustifikasi keinginannya untuk tetap di balik tembok-tembok rumahnya. Kemunafikan Abdullah dan teman-temannya kemudian muncul di tengah mobilisasi pasukan kaum muslimin menuju bukit Uhud. 300 orang yang dipimpin oleh Abdullah itu kemudian membelot dan kembali ke Madinah. Maka, jumlah pasukan kaum muslimin yang semula berjumlah 1000, harus berkurang menjadi 700 pasukan untuk menghadapi 3000 pasukan Quraisy.

      Terkait dengan peristiwa ini, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

      وَلِيَعْلَمَ الَّذِيْنَ نَافَقُوْا ۖوَقِيْلَ لَهُمْ تَعَالَوْا قَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَوِ ادْفَعُوْا ۗ قَالُوْا لَوْ نَعْلَمُ قِتَالًا لَّاتَّبَعْنٰكُمْ ۗ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَىِٕذٍ اَقْرَبُ مِنْهُمْ لِلْاِيْمَانِ ۚ يَقُوْلُوْنَ بِاَفْوَاهِهِمْ مَّا لَيْسَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُوْنَۚ

      “Dan untuk menguji orang-orang yang munafik, kepada mereka dikatakan, “Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu).” Mereka berkata, “Sekiranya kami mengetahui (bagaimana cara) berperang, tentulah kami mengikuti kamu.” Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak sesuai dengan isi hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.” (Qs. Ali Imran: 167)

      Ibnu Hajar mengomentari tentang masalah ini, “Hikmah dari cobaan ini, jika para rasul terus menerus mendapat kemenangan, maka orang-orang yang sebenarnya tidak termasuk golongan mereka juga ikut bergabung, sehingga sulit membedakan mana orang yang baik dari mana yang tidak baik. Sebaliknya, jika mereka terus menerus kalah, maka tujuan pengutusan mereka (para rasul) tidak akan tersampai. Hikmahnya akan tampak jika sesekali menang dan sesekali kalah, agar orang yang membenarkan dapat dibedakan dari orang yang mendustakan. Sebab kemunafikan orang-orang munafik benar-benar tersamar dari kaum muslimin.”

      Selain itu, Ibnu Hajar menambahkan, “Kemenangan yang tertunda seringkali meremukkan jiwa dan meluluhkan kehebatan yang dirasakan. Namun orang-orang mukmin tetap bersabar, sementara orang-orang munafik menjadi risau”. Demikianlah Allah membersihkan barisan kaum muslimin dari duri-duri dalam tubuhnya. Sejarah kelak mencatat, cobaan demi cobaan yang datang menimpa kaum muslimin memang menyingkap hakikat para munafik yang selama ini bersembunyi dalam tubuh kaum muslimin. Tapi lebih dari itu, marilah bertanya, dalam ujian-ujian yang menimpa umat ini, apakah kita termasuk orang-orang yang bersabar selayaknya orang-orang yang beriman, atau justru malah risau seperti para munafik? Hanya Allah tempat kita memohon.

      Kepahlawanan Para Sahabat

      Setelah berhasil memukul mundur pasukan kafir Quraisy, 40 dari 50 orang kelompok pemanah yang dipimpin oleh Abdullah bin Jubair pergi meninggalkan posnya. Padahal, sebelumnya Rasulullah telah mengingatkan dengan keras agar mereka tidak meninggalkan pos mereka apapun yang terjadi pada kaum muslimin. Setelah kejadian ini, pasukan kafir Quraisy berhasil memutarbalikkan keadaan dan memojokkan kaum muslimin. Dalam kondisi sulit ini, munculah kisah-kisah kepahlawanan para sahabat yang memancar.

      “Hari ini adalah harinya Thalhah”, ucap sang Siddiq Abu Bakr, mengomentari kegigihan Thalhah membela Rasulullah di tengah kondisi yang mengkhawatirkan dalam salah satu episode perang Uhud. Bukan hanya Thalhah, Abu Dujanah pun mencatatkan namanya dalam sejarah dengan kisah heroiknya menembus barisan musuh dengan pedang pemberian Rasulullah. Belum lagi kisah Hanzhalah bin Abu Amir yang dengan segera melepaskan cengkrama sang istri saat panggilan jihad datang dan syahid di tengah medan perang tanpa sebelumnya melaksanakan mandi junub. Setelah syahid, Rasulullah ﷺ mengabarkan pada para sahabat bahwa Malaikat sedang memandikannya.

      Kita juga teringat dengan keberanian para sahabiyah di Perang Uhud. Adalah Ummu ‘Imaroh, Nusaibah binti Ka’b, seorang sahabiyah yang membela Rasulullah di sisinya hingga tertoreh dua belas luka di sekujur tubuhnya. Lalu terkisah juga Sang Ummul Mu’minin, Aisyah bersama dengan Ummu Sulaim, yang tanpa henti menyediakan kebutuhan para mujahidin dan mengobati luka-luka mereka. Sejarah juga mencatat perkataan Ummu Aiman, sahabiyah mulia, “Ambil alat penggiling ini, dan berikan pedangmu!” saat ia melihat mujahidin yang mundur dari medan perang. Begitulah kepahlawanan para sahabat terpancar dari bukit uhud hari itu, nama-nama pahlawan yang gugur itu kelak tercatat dalam daftar suci para Syuhada, Radhiyallahu ‘anhum.

      Kabar Kematian Nabi dan Keteguhan Orang-orang Beriman

      Salah satu episode Perang Uhud yang cukup menyita perhatian adalah munculnya kabar kematian Rasulullah ﷺ. Adalah Ibnu Qamiah, seorang pasukan Quraisy yang bergegas memberi tau orang-orang bahwa ia telah membunuh sang Nabi, “Muhammad telah terbunuh!”, pekiknya memenuhi bukit uhud dan menyambar hati orang-orang beriman. Padahal sejatinya Ibnu Qamiah membunuh Mush’ab bin Umair, sang pembawa bendera, sahabat mulia Rasulullah. Pekikan itu cukup memengaruhi jiwa kaum muslimin, bagaimana tidak, Rasulullah sang pembawa risalah telah wafat, maka apalagi yang tersisa?

      Di tengah keputusasaan yang mulai bermunculan dengan berita wafatnya Rasulullah ﷺ, munculah sosok Anas bin An-Nadhr, seperti yang dikutip dalam Ar-Rahiqul Makhtum, yang setelah mendengar kabar itu kemudian berkata, “Apa yang kalian perbuat dengan kehidupan sepeninggalnya? Bangkitlah dan matilah seperti matinya Rasulullah,” Kemudian Anas melanjutkan, “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta ampunan kepada-Mu dari apa yang mereka (orang-orang muslim) lakukan, dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang mereka (orang-orang musyrik) lakukan.”

      Selain itu, muncul juga sosok Tsabit bin Ad-Dahdah berseru pada kaumnya, “Wahai orang-orang Anshar, kalau pun Muhammad benar-benar terbunuh, Allah hidup dan tak akan mati. Berperanglah atas nama agama kalian, karena Allah akan memenangkan dan menolong kalian!”. Dengan seruan-seruan itu, kaum muslimin mulai bangkit dan memberikan perlawanan kembali. Keteguhan yang ditunjukkan Anas dan Tsabit memperkuat resolusi mereka sekali lagi; bahwa mereka berjuang untuk Allah!

      Peristiwa ini kemudian dikomentari oleh Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi, “Salah satu penyebab jatuhnya kaum muslimin dalam ujian-ujian pada hari Uhud adalah karena mereka mengaitkan keimanan mereka, aqidah mereka, dakwah mereka pada Allah untuk meninggikan kalimat Allah dengan kepribadian Rasulullah ﷺ. Maka ini adalah pengaitan antara keimanan kepada Allah, Rabb satu-satunya yang disembah dengan fananya jasad sang Rasulullah ﷺ (di Dunia)” Maka peristiwa uhud mengajarkan pada kita, bahwa agama ini seutuhnya berorientasi pada manhaj, bukan pada figur-figur. Dengan orientasi inilah, seorang pejuang agama akan terjaga keteguhannya, hingga Allah memisahkan jasad dan ruhnya di dunia.

      Terkait dengan hal ini, Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman,

      وَمَا مُحَمَّدٌ اِلَّا رَسُوْلٌۚ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۗ اَفَا۟ىِٕنْ مَّاتَ اَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلٰٓى اَعْقَابِكُمْ ۗ وَمَنْ يَّنْقَلِبْ عَلٰى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَّضُرَّ اللّٰهَ شَيْـًٔا ۗوَسَيَجْزِى اللّٰهُ الشّٰكِرِيْنَ

      “Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur.” (Qs. Ali Imran: 144)

      Perang Hamra’ul Asad dan Cahaya Iman para Sahabat

      Usai peperangan Uhud yang menegangkan, kaum muslimin kembali ke Madinah dalam keadaan lelah, sedih, terluka-luka, dan perasaan-perasaan lain yang bercampur aduk menjadi satu. Saat itu, suasana duka menyelimuti Madinah. Namun, sehari kemudian, pada tanggal 8 syawal 3 H, Rasulullah kembali mengumumkan ekspedisi peperangan. Syaikh Syafiurrahman al-Mubarakfuri mengatakan bahwa ekspedisi ini bertujuan untuk benar-benar mengusir pasukan Quraisy yang belum benar-benar meninggalkan kaum muslimin. Dengan begitu Rasulullah ﷺ bersama beberapa sahabat kemudian pergi meninggalkan Madinah dan bermalam di tempat bernama Hamra’ul Asad, sekitar 8 mil dari kota Madinah.

      Di tempat inilah muncul Ma’bad bin Abu Ma’bad al-Khuza’i, seorang Quraisy yang memihak beliau ﷺ, meski ada perbedaan pendapat apakah Ma’bad sudah masuk islam atau belum pada saat itu. Setelah itu, Rasulullah ﷺ meminta Ma’bad untuk pergi menemui pasukan Quraisy. Singkat cerita, Ma’bad berhasil meyakinkan Abu Sufyan dan pasukan Quraisy untuk pergi dan pulang ke Makkah. Namun, di tengah perjalanan, Abu Sufyan menitipkan pesan pada Abdil Qais yang hendak pergi ke Madinah.

      Begitu Abdil Qais bertemu dengan pasukan kaum muslimin, ia berkata, “Sesungguhnya mereka telah berhimpun untuk menghadapi kalian, maka waspadalah!”. Maka, dalam kondisi serba sulit paska peristiwa Uhud, mari kita perhatikan bagaimana respon orang-orang yang keimanan telah terpatri di dalam dadanya,

      يَسْتَبْشِرُوْنَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍۗ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ ࣖ(171) لَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِ مِنْۢ بَعْدِ مَآ اَصَابَهُمُ الْقَرْحُ ۖ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا اَجْرٌ عَظِيْمٌۚ)172) اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ(173

      “Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah. Dan sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang menaati (perintah) Allah dan Rasul setelah mereka mendapat luka (dalam Perang Uhud). Orang-orang yang berbuat kebajikan dan bertakwa di antara mereka mendapat pahala yang besar. (Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, “Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” (Qs. Ali Imran: 171-173)

      Begitulah perang Uhud mengajarkan orang-orang beriman sepanjang sejarah, ujian yang menimpa umat ini justru melahirkan banyak keteladanan dan menumbuhkan semangat juang baru tanpa hentinya. Lebih dari itu, perang Uhud juga mengajarkan tentang hakikat waktu; bahwa hari-hari itu Allah pergilirkan. Selain untuk menguji orang-orang beriman, pergiliran hari-hari ini juga sudah seharusnya menanamkan rasa optimisme bagi kaum muslimin. Bahwa jika hari ini peradaban kita terasa belum membuahkan keteladanan yang cukup untuk umat manusia, maka suatu hari Allah akan pergilirkan bagi umat ini waktu kemenangannya. Hingga Allah jadikan umat ini sekali lagi menjadi soko guru peradaban manusia, melimpahkan rahmat hingga ke seluruh penjuru dunia.

      Tags: sirahuhud
      Previous Post

      Kuliah Ramadhan: Di Balik Nuzulul Quran

      Next Post

      Turki Mengatakan akan secara Sah Menargetkan Milisi Haftar di Libya

      Muhammad Rayhan

      Muhammad Rayhan

      Muhammad Rayhan adalah Mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam Universitas Al-Azhar Kairo

      Next Post
      Turki Mengatakan akan secara Sah Menargetkan Milisi Haftar di Libya

      Turki Mengatakan akan secara Sah Menargetkan Milisi Haftar di Libya

      Comments 1

      1. Ridho Mujahid Islahi says:
        10 months ago

        MaasyaAllah.. semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah Subhaanahu wata’ala dari berbagai gangguan yang meruntuhkan keimanan.. Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

        Reply

      Leave a Reply Cancel reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Channel Youtube

      Produk Pena

      Iklan

      • Trending
      • Comments
      • Latest
      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      June 18, 2020

      Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

      August 23, 2020
      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      August 10, 2020
      Lelaki Tua Bawabat 3 dan Bahagia yang Sederhana

      Lelaki Tua Bawabat 3 dan Bahagia yang Sederhana

      March 17, 2020

      Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

      7
      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      2
      Masa- Masa paling Indah, Kisah seorang Introver di tengah Wabah

      Masa- Masa paling Indah, Kisah seorang Introver di tengah Wabah

      2
      Ibnu Taimiyah, Sang Mujaddid dan Mujtahid Islam

      Ibnu Taimiyah, Sang Mujaddid dan Mujtahid Islam

      1
      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      February 27, 2021
      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      February 27, 2021
      Ketika Allah Menghibur Rasulullah

      Ketika Allah Menghibur Rasulullah

      February 27, 2021
      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      February 27, 2021

      Recent News

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      February 27, 2021
      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      February 27, 2021
      Ketika Allah Menghibur Rasulullah

      Ketika Allah Menghibur Rasulullah

      February 27, 2021
      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      Gerakan Demonstran di Aljazair Kembali Turun ke Jalan Setelah Setahun Terhenti

      February 27, 2021
      Pena Pembaharu

      Kampus Pemikiran Islam Pena Pembaharu adalah situs yang menyajikan kajian ilmiah, berita, dan dinamika pemikiran Islam. Situs ini kami hadirkan ke tengah masyarakat sebagai lisan para pembaharu menyampaikan dan menghidupkan ide-ide pembaharuan mereka dalam membangun proyek kebangkitan Islam

      Follow Us

      Browse by Category

      • Analisa
      • Berita
      • Buku
      • Dunia Buku
      • Kajian
      • Kampus
      • Pemikiran
      • Peradaban
      • Politik
      • Renungan
      • Resonansi
      • Sastra
      • sejarah
      • Tokoh
      • Uncategorized

      Recent News

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      Taj El-Din: “Kami Telah Melewati Puncak Gelombang Kedua Virus Corona”

      February 27, 2021
      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      Kemenlu Saudi Menolak Laporan Intelijen AS Terkait Pembunuhan Kashoggi

      February 27, 2021
      • Tentang Kami
      • Hubungi Kami
      • Iklan
      • Kirim Artikel
      • Donasi

      © 2019 Penapembaharu - Kampus Pemikiran Pena Pembaharu Pena Pembaharu.

      No Result
      View All Result

      © 2019 Penapembaharu - Kampus Pemikiran Pena Pembaharu Pena Pembaharu.