Presiden Turki juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk mendukung pemerintah Libya yang sah melawan panglima perang Khalifa Haftar yang berperang dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional.
“Sekali lagi, kami mengundang komunitas internasional untuk mendukung pemerintah yang sah di negara terhadap Haftar,” kata Erdogan.
Pemerintah Turki dan Libya menandatangani kesepakatan pada tahun 2019, mencegah Yunani dan Administrasi Siprus Yunani dan negara-negara regional lainnya melanggar batas-batas laut dan mengeluarkan Tripoli dan Ankara dari daerah yang kaya sumber daya di Mediterania Timur.
Erdogan juga menekankan bahwa beberapa negara tidak senang dengan perjanjian demarkasi maritim Turki dan Libya di Mediterania.
“Namun, memorandum ini juga sudah diberitahukan ke PBB dan prosesnya sudah selesai,” kata Erdogan.
Libya masuk ke dalam kekacauan setelah pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011 yang menggulingkan mantan penguasa Muammar Gaddafi.
Sejak 2014, faksi-faksi yang bertikai yang bermarkas di Tripoli dan wilayah timur telah berebut kekuasaan.
Sumber: TRT World.