• Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Iklan
  • Kirim Artikel
  • Donasi
Pena Pembaharu
Advertisement
  • Home
  • Dunia Peristiwa
    Abbas Mengumumkan Pemilu Palestina Pertama dalam Lebih dari 15 tahun

    Abbas Mengumumkan Pemilu Palestina Pertama dalam Lebih dari 15 tahun

    10 Tahun ‘Musim Semi Arab’; antara Harapan dan Kekecewaan

    10 Tahun ‘Musim Semi Arab’; antara Harapan dan Kekecewaan

    Qatar dan Arab Saudi Melanjutkan Penerbangan Pesawat Kembali

    Qatar dan Arab Saudi Melanjutkan Penerbangan Pesawat Kembali

    Kamil Optomis Permintaan HRS Akan Dikabulkan Hakim

    Kamil Optomis Permintaan HRS Akan Dikabulkan Hakim

    UEA: Kami Ingin Memiliki Hubungan Normal Dengan Turki dan Ada Indikasi Kesana

    UEA: Kami Ingin Memiliki Hubungan Normal Dengan Turki dan Ada Indikasi Kesana

    Kebijakan Vaksinasi yang Rasis dan Diskriminatif dari Israel terhadap Rakyat Palestina

    Kebijakan Vaksinasi yang Rasis dan Diskriminatif dari Israel terhadap Rakyat Palestina

    Di Tengah ‘Lockdown’; Netanyahu Kembali Didemo Besar-Besaran

    Di Tengah ‘Lockdown’; Netanyahu Kembali Didemo Besar-Besaran

    Terhitung dari Sabtu, UEA Akan Membuka Kembali Perbatasannya untuk Qatar

    Terhitung dari Sabtu, UEA Akan Membuka Kembali Perbatasannya untuk Qatar

    “Keadilan yang Hilang”, Pelajari tentang Peta Distribusi Vaksin Corona di Mesir

    Trending Tags

    • Dunia Pemikiran
      Karakteristik Islam: Tawazun

      Karakteristik Islam: Tawazun (2)

      Tawazun

      Karakteristik Islam: Tawazun (1)

      Karakteristik Islam: Universal

      Karakteristik Islam: Universal (3)

      Pro-Kontra Mengenai “Tambahan Manfaat” yang didapat dari Bank

      Pro-Kontra Mengenai “Tambahan Manfaat” yang didapat dari Bank

      Karakteristik Islam: Universal

      Karakteristik Islam: Universal (2)

      Karakteristik Islam: Universal

      Karakteristik Islam: Universal (1)

      Era Reformasi Hingga Berkembangnya Liberalisasi di Indonesia

      Era Reformasi Hingga Berkembangnya Liberalisasi di Indonesia

      Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

      Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

      Kemajemukan dalam Fikih Islami dan Sebabnya

      Kemajemukan dalam Fikih Islami dan Sebabnya

    • Dunia Tokoh
      Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

      Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

      Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

      Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

      Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

      Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

      Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

      Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

      Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

      Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

      Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

      Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

      Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

      Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

    • Dunia Buku
      Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

      Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

      Beres- beres Peradaban

      Beres- beres Peradaban

      Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

      Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

      Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

      Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

      Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

      Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

      Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

      Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

      The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

      The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

      Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

      Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

      Serial Maqashid Syariah #7 -Akhir- : hifdz al-maal (Menjaga Harta)

      Serial Maqashid Syariah #7 -Akhir- : hifdz al-maal (Menjaga Harta)

    • Dunia Kajian
    No Result
    View All Result
    • Home
    • Dunia Peristiwa
      Abbas Mengumumkan Pemilu Palestina Pertama dalam Lebih dari 15 tahun

      Abbas Mengumumkan Pemilu Palestina Pertama dalam Lebih dari 15 tahun

      10 Tahun ‘Musim Semi Arab’; antara Harapan dan Kekecewaan

      10 Tahun ‘Musim Semi Arab’; antara Harapan dan Kekecewaan

      Qatar dan Arab Saudi Melanjutkan Penerbangan Pesawat Kembali

      Qatar dan Arab Saudi Melanjutkan Penerbangan Pesawat Kembali

      Kamil Optomis Permintaan HRS Akan Dikabulkan Hakim

      Kamil Optomis Permintaan HRS Akan Dikabulkan Hakim

      UEA: Kami Ingin Memiliki Hubungan Normal Dengan Turki dan Ada Indikasi Kesana

      UEA: Kami Ingin Memiliki Hubungan Normal Dengan Turki dan Ada Indikasi Kesana

      Kebijakan Vaksinasi yang Rasis dan Diskriminatif dari Israel terhadap Rakyat Palestina

      Kebijakan Vaksinasi yang Rasis dan Diskriminatif dari Israel terhadap Rakyat Palestina

      Di Tengah ‘Lockdown’; Netanyahu Kembali Didemo Besar-Besaran

      Di Tengah ‘Lockdown’; Netanyahu Kembali Didemo Besar-Besaran

      Terhitung dari Sabtu, UEA Akan Membuka Kembali Perbatasannya untuk Qatar

      Terhitung dari Sabtu, UEA Akan Membuka Kembali Perbatasannya untuk Qatar

      “Keadilan yang Hilang”, Pelajari tentang Peta Distribusi Vaksin Corona di Mesir

      Trending Tags

      • Dunia Pemikiran
        Karakteristik Islam: Tawazun

        Karakteristik Islam: Tawazun (2)

        Tawazun

        Karakteristik Islam: Tawazun (1)

        Karakteristik Islam: Universal

        Karakteristik Islam: Universal (3)

        Pro-Kontra Mengenai “Tambahan Manfaat” yang didapat dari Bank

        Pro-Kontra Mengenai “Tambahan Manfaat” yang didapat dari Bank

        Karakteristik Islam: Universal

        Karakteristik Islam: Universal (2)

        Karakteristik Islam: Universal

        Karakteristik Islam: Universal (1)

        Era Reformasi Hingga Berkembangnya Liberalisasi di Indonesia

        Era Reformasi Hingga Berkembangnya Liberalisasi di Indonesia

        Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

        Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

        Kemajemukan dalam Fikih Islami dan Sebabnya

        Kemajemukan dalam Fikih Islami dan Sebabnya

      • Dunia Tokoh
        Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

        Mengunjungi Masa Kecil yang Tertinggal di Rumah Lama

        Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

        Salah Paham terhadap Sayyid Quthb

        Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

        Unsur Kebetulan dalam Proses Kreatif

        Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

        Cita- Cita Saya Menulis, bukan Jadi Penulis

        Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

        Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

        Sunnah dan Orientalisme: Telaah Kritis atas Pandangan Ignác Goldziher

        Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

        Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

        Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

        Sedekahnya Membuat Allah ﷻ Tersenyum

        Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

        Pentingnya Jadi Pendengar yang Baik bagi Penuntut Ilmu

      • Dunia Buku
        Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

        Gibran Khalil Gibran: Cinta, Keindahan, dan Kesunyian

        Beres- beres Peradaban

        Beres- beres Peradaban

        Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

        Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah

        Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

        Hikmah #1 dari Kitab al-Hikam Karya Ibn Athaillah as-Sakandary (1)

        Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

        Dunia Anna: Bumi Nama Sekolahnya, Alam Nama Gurunya

        Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

        Totto- chan: Sengketa antara Jendela dan Papan Tulis

        The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

        The Alchemist: Tuntutlah Cita- Cita sampai ke Negeri Piramida 

        Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

        Fahrenheit 451: Hati yang Terbakar Menyaksikan Pembakaran Buku

        Serial Maqashid Syariah #7 -Akhir- : hifdz al-maal (Menjaga Harta)

        Serial Maqashid Syariah #7 -Akhir- : hifdz al-maal (Menjaga Harta)

      • Dunia Kajian
      No Result
      View All Result
      Pena Pembaharu
      No Result
      View All Result
      Home Buku

      Anak Semua Bangsa: Membaca Nasib Perempuan di Masa Kolonial

      Minke menuliskan hal tersebut untuk membuktikan bahwa ia tahu sedikit, ya meskipun sedikit ia mulai mengenali bangsanya.

      pembaharu by pembaharu
      April 10, 2020
      in Buku, Dunia Buku, Sastra
      0
      Anak Semua Bangsa: Membaca Nasib Perempuan di Masa Kolonial

      Sumber Gambar: Caraosell

      53
      SHARES
      90
      VIEWS
      Share on FacebookShare on TwitterShare WA

      Oleh: Siti Fatimah (Mahasiswa Jurusan Studi Agama-agama, Fakultas Ushuluddin, UIN syarif Hidayatullah Jakarta)

      Cerita ini merupakan salah satu naskah yang ditulis oleh Minke, saat ia dan Nyai Ontosoroh pergi ke Sidoarjo. Sidoarjo merupakan tempat adik lelakinya tinggal, tepatnya di desa Tulangan yang penuh dengan tanaman tebu dan terkenal dengan Pabrik Gula.

      Ketika kunjungannya dengan Nyai Ontosoroh tersebut, mereka mendapati bahwa anak Sastro Kasier yang merupakan adik Nyai Ontosoroh (nama asli: Sanikem) bernama Surati. Perempuan yang dulunya begitu cantik dan rupawan, namun sekarang ia tak mengenalinya. Wajahnya bopeng, sungguh jauh berbeda ketika dahulu ia berkunjung. Ketika bertanya mengenai hal itu akhirnya Surati menjelaskan bahwa dirinya bopeng seperti ini karena penyakit Malaria yang dialaminya dulu ketika ia menjadi gundik Plikemboh.

      Minke menuliskan hal tersebut untuk membuktikan bahwa ia tahu sedikit, ya meskipun sedikit ia mulai mengenali bangsanya.

      Cerita ini merupakan bagian kecil dari buku Anak Semua Bangsa, dalam buku tersebut Pram menggambarkan kondisi Hindia Belanda pada saat itu. Tepatnya di daerah Tulangan yang merupakan penghasil tebu, terdapat Pabrik Gula, yang dipimpin oleh Tuan Administratur Belanda bernama Plikemboh (baca: nama panggilan). Sastro Kasier merupakan Juru bayar pada Pabrik Gula. Ia adalah salah satu pribumi yang bisa dikatakan memiliki pangkat jabatan yang jarang Pribumi bisa mendapatkan nya.

      Suat hari, Plikemboh berjalan-jalan menyusuri kampung masuk ke dalam rumah-rumah untuk mencari seorang perawan di desa. Pada awalnya ia memang suka berburu namun karena tak selalu mendapatkan mangsa hewan buruan, maka bermulalah aksinya yang gila. Pergi ke kampung-kampung mencari gadis perawan untuk dijadikan gundik sebagai pemuas birahinya.

      Mengetahui hal itu orang-orang kampung menutup pintunya rapat-rapat untuk menghindari masuknya Plikemboh ke dalam rumah. Kebetulan saat itu rumah Sastro Kasir sedikit terbuka, ia menerobos masuk. Dilihatnya seorang wanita di sumur yang sedang mengerek air. Wanita itu bernama Surati. Ia merupakan anak gadis dari Sastro Kasir. Melihat Plikemboh, Surati ketakutan, tangannya bergetar. Tak berdaya apa yang harus dia lakukan, dia hanya diam dalam ketakutannya.

      Plikemboh mencoba mencari tahu tentang rumah yang ia datangi itu. Setelah ia tahu bahwa itu adalah rumah Sastro Kasier mulailah dia berulah. Pada mulanya ia mengatakan keinginannya kepada jurubayar itu, namun karena Sastro kasier selalu berdebat dengan istrinya, ia tak serta merta menyutujui hal itu.

      Istrinya tak terima anaknya akan bernasib sama dengan kakak perempuan Sastro Kasier (baca: Nyai Ontosoroh) yang dijadikan gundik oleh penguasa kolonial. Berbagai cara licik dilakukan oleh Plikemboh demi keinginan nya untuk menjadikan gundik Surati.

      Tuan Administratur menyuruhnya agar mengganti uang yang hilang itu. Semua pekerja sudah menunggu di depan untuk menerima upahnya. Kemudian ia meminta waktu untuk mencari uang tersebut. Sastro Kasier sudah kelimpungan tak tahu harus mencari ke mana uang untuk mengganti yang hilang. Hingga akhirnya ia menyerah, lalu menghadap kepada Plikemboh.

      Bingung bagaimana mungkin upah tak diberikan, sedangkan para pekerja sudah berkumpul menunggu bagiannya. Dengan pasrah, ia meminta bantuan agar Plikemboh dapat membantunya, karena jika uang itu tak diberikan maka jabatannya akan terancam. Plikemboh masih dengan sikap marahnya, tak mau tahu alasannya.

      Sastro Kasier terus memohon kepadanya, memberi sedikit ancaman bahwa apabila uang upah itu tidak diberikan maka Pabrik Gula juga akan terancam akhirnya Plikemboh memberikan hutang kepadanya, namun dengan syarat bahwa ia harus menyerahkan anak putrinya (baca: Surati) untuk dijadikan gundik. Sastro Kasier akhirnya menandatangani perjanjian itu. Sedikit legalah, Sastro kasier karena upah itu diberikan, namun ia bingung mencari cara agar anak gadisnya itu mau digundik oleh Plikemboh. Plikemboh memberikan waktu beberapa hari untuk meyerahkan Surati kepadanya.

      Sastro Kasier pulang ke rumah membicarakan hal ini dengan istrinya. Istrinya tetap menolak keras tindakan suami nya itu. Ia tak mau anaknya dijadikan gundik. Mereka dalam pertengkaran yang luar biasa, cerocos istrinya tak henti-henti bersuara.

      Surati melihat kejadian itu. Ia tak kuasa melihat orang tuanya bertengkar seperti itu, mengupik dibalik tembok pertengkaran orang tuanya. Ia memutuskan untuk memberanikan diri, menyetujui hal itu. Ia tak mau melihat orang tuanya selalu bertengkar bahkan jika mereka harus berpisah, ia tak sanggup membayangkan bagaimana nasib adik-adiknya kelak, Ia terpaksa harus mengalah demi keutuhan keluarganya.

      Bapaknya mendengar hal itu sedikit lega, setidaknya posisi jurubayar tak lenyap dariinya. Jabatan adalah segalanya. Ibunya terus meyakinkan Surati agar ia tidak mau mengikuti keinginan ayahnya. Namun, Surati tetap pada keputusannya. Bahkan ia sendiri akan menghadap langsung kepada Tuan Administratur untuk menyerahkan dirinya. Sebelum itu ia meminta syarat, agar bapaknya mengijinkan dirinya untuk pergi beberapa hari sebelum ia menghadap Plikemboh.

      Wabah malaria sudah menyebar dimana-dimana. Surati tak rela jika kehormatan nya ia berikan begitu saja kepada lelaki keparat itu. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke tempat wabah itu terjadi dengan diam-diam, menyelendup ke kampung-kampung agar penyakit malaria itu hinggap di dalam tubuhnya. Perjalanannya ia lakukan dengan hati-hati pada malam hari, berjaga-jaga barangkali ada petugus keamanan berkeliling menyusuri kampung.

      Dan benar, mobil petugas keamanan terdengar, ia berusaha agar kepergiannya tak diketahui. Setelah sampai di kampung tersebut, lama kelamaan dirinya merasakan hal yang berbeda. Ia yakin bahwa penyakit Malaria itu sudah hinggap ditubuhnya. Ia memutuskan untuk kembali ke tempat ia tinggal dan menyerahkan dirinya kepada lelaki keparat itu.

      Tuan Administratur bukan main girangnya karena mendapatkan apa yang dia inginkan. Plikemboh pun memulai aksinya, ia bersetubuh dengan Surati. Dengan rasa jijik Surati melayaninya, berharap bahwa penyakit tubuhnya akan menular kepada lelaki keparat itu. Setelah beberapa hari keadaan Plikemboh tiba-tiba sakit dan semakin memburuk. Surati juga mengalami hal sama, namun setidaknya dia merasa senang karena rencananya itu terlaksana. Plikemboh akhirnya harus menderita sakit dari penyakit yang ditularkan Surati, keadaannya semakin memburuk. Tak ada dokter yang sanggup untuk mengobatinya. Akhirnya Plikemboh pun meninggal.

      Keadaan di kampungnya makin kacau, karena banyak penduduk yang tertular penyakit Malaria itu. Namun, pihak belanda tak melakukan hal sama seperti yang dilakukan di kampung tempat penyakit malaria, yaitu dengan membakar rumah-rumah orang yang tertular penyakit.

      Suatu ketika dia melakukan fitnah kepada Sastro Kasier dengan mengambil uang dalam berangkas, uang tersebut merupakan uang upah untuk para pekerja gula. Besok adalah waktu para pekerja mendapat upah. Sastro Kasier sudah merapikan uang tersebut dan mengunci berangkas.

      Sastro Kasier gelisah karena belum bisa membujuk istrinya untuk menjadi gundik Plikemboh, dia khawatir akan jabatan yang diperjuangkannya.

      Esok itu telah tiba saatnya upah diberikan, Ia semalaman tak bisa tidur, tak pulang ke rumah. Namun pagi-pagi dia bersiap untuk melaksanakan tugasnya sebagai jurubayar. Ketika melihat brankas tempat menyimpan uang, brankas itu terbuka dan uang semuanya hilang. Melihat hal itu Sastro Kasier kaget, ia langsung memanggil opas (baca: petugas keamanan) jaga malam untuk tahu siapa yang berani masuk ke ruang kerjanya.

      Opas itu mengatakan bahwa Tuan Administratur (baca: Plikemboh) masuk ke ruangannya. Ia langsung menghadap  kepada Tuan Administratur melaporkan semuanya. Tuan Administratur begitu marah, namun dia membela diri bahwa yang melakukan hal itu adalah Tuan Administratur karena kunci brangkas itu hanya dimiliki olehnya dan dirinya. Plikemboh marah, tak terima bahwa dia melakukan hal itu, kemudian dia meminta bukti jika memang benar dia yang melakukannya. Sastro Kasier memanggil opas berharap dia berkata jujur bahwa malam itu Tuan Administratur masuk ke ruang kerjanya. Namun, opas itu ketakutan, terpaksa dia harus berbohong.

      Setelah membaca cerita tersebut, hati ini merasakan kesedihan yang mendalam. Tak dapat membayangkan bagaimana jika berada pada zaman tersebut. Pribumi begitu takut dengan kolonial, ketakutannya menyebakan mereka berpasrah akan keadaan. Memberikan kehormatannya demi keluarganya. Kita akan melihat betap bejadnya pemimpin kolonial saat itu, perlakuan yang jauh dari kata beradab. Sungguh miris hati ini mendengarnya. Lantas, kita yang saat ini sudah merdeka, tanpa penjajahan,  akankah dapat menjaga kehormatan kita dengan baik? Atau malah menjajakan kehormatan sendiri untuk kesenangan sementara?

      Renungkanlah… wahai perempuan bangsaku.

      Tags: Anak Semua BangsaPramoedya Ananta Toer
      Previous Post

      Lockdown dan Nasib Dunia Usaha Muslim Menjelang Ramadhan

      Next Post

      Masalah Kemiskinan dan Bagaimana Penyembuhannya dalam Islam: Wasilah Penyelesaian dalam Islam [BAGIAN 3]

      pembaharu

      pembaharu

      Next Post
      Masalah Kemiskinan dan Bagaimana Penyembuhannya dalam Islam: Wasilah Penyelesaian dalam Islam [BAGIAN 3]

      Masalah Kemiskinan dan Bagaimana Penyembuhannya dalam Islam: Wasilah Penyelesaian dalam Islam [BAGIAN 3]

      Leave a Reply Cancel reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Channel Youtube

      Produk Pena

      Iklan

      • Trending
      • Comments
      • Latest

      Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

      August 23, 2020
      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      June 18, 2020
      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      Problem Beragama Umat Menurut Syaikh Muhammad Al- Ghazali

      August 10, 2020
      Lelaki Tua Bawabat 3 dan Bahagia yang Sederhana

      Lelaki Tua Bawabat 3 dan Bahagia yang Sederhana

      March 17, 2020

      Menggagalkan Umi Jadi Anggota Dewan

      7
      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      Kairo: Mesin Waktu Kembali ke Orde Baru

      2
      Masa- Masa paling Indah, Kisah seorang Introver di tengah Wabah

      Masa- Masa paling Indah, Kisah seorang Introver di tengah Wabah

      2
      Ibnu Taimiyah, Sang Mujaddid dan Mujtahid Islam

      Ibnu Taimiyah, Sang Mujaddid dan Mujtahid Islam

      1
      Abbas Mengumumkan Pemilu Palestina Pertama dalam Lebih dari 15 tahun

      Abbas Mengumumkan Pemilu Palestina Pertama dalam Lebih dari 15 tahun

      January 16, 2021
      10 Tahun ‘Musim Semi Arab’; antara Harapan dan Kekecewaan

      10 Tahun ‘Musim Semi Arab’; antara Harapan dan Kekecewaan

      January 16, 2021
      Qatar dan Arab Saudi Melanjutkan Penerbangan Pesawat Kembali

      Qatar dan Arab Saudi Melanjutkan Penerbangan Pesawat Kembali

      January 12, 2021
      Karakteristik Islam: Tawazun

      Karakteristik Islam: Tawazun (2)

      January 12, 2021

      Recent News

      Abbas Mengumumkan Pemilu Palestina Pertama dalam Lebih dari 15 tahun

      Abbas Mengumumkan Pemilu Palestina Pertama dalam Lebih dari 15 tahun

      January 16, 2021
      10 Tahun ‘Musim Semi Arab’; antara Harapan dan Kekecewaan

      10 Tahun ‘Musim Semi Arab’; antara Harapan dan Kekecewaan

      January 16, 2021
      Qatar dan Arab Saudi Melanjutkan Penerbangan Pesawat Kembali

      Qatar dan Arab Saudi Melanjutkan Penerbangan Pesawat Kembali

      January 12, 2021
      Karakteristik Islam: Tawazun

      Karakteristik Islam: Tawazun (2)

      January 12, 2021
      Pena Pembaharu

      Kampus Pemikiran Islam Pena Pembaharu adalah situs yang menyajikan kajian ilmiah, berita, dan dinamika pemikiran Islam. Situs ini kami hadirkan ke tengah masyarakat sebagai lisan para pembaharu menyampaikan dan menghidupkan ide-ide pembaharuan mereka dalam membangun proyek kebangkitan Islam

      Follow Us

      Browse by Category

      • Analisa
      • Berita
      • Buku
      • Dunia Buku
      • Kajian
      • Kampus
      • Pemikiran
      • Peradaban
      • Politik
      • Renungan
      • Resonansi
      • Sastra
      • sejarah
      • Tokoh
      • Uncategorized

      Recent News

      Abbas Mengumumkan Pemilu Palestina Pertama dalam Lebih dari 15 tahun

      Abbas Mengumumkan Pemilu Palestina Pertama dalam Lebih dari 15 tahun

      January 16, 2021
      10 Tahun ‘Musim Semi Arab’; antara Harapan dan Kekecewaan

      10 Tahun ‘Musim Semi Arab’; antara Harapan dan Kekecewaan

      January 16, 2021
      • Tentang Kami
      • Hubungi Kami
      • Iklan
      • Kirim Artikel
      • Donasi

      © 2019 Penapembaharu - Kampus Pemikiran Pena Pembaharu Pena Pembaharu.

      No Result
      View All Result

      © 2019 Penapembaharu - Kampus Pemikiran Pena Pembaharu Pena Pembaharu.