Penapembaharu- Kairo- Beberapa narasumber mengatakan kepada sebuah media yang berbasis di London, Egypt Watch, bahwa mereka memperkirakan ada lebih dari 20 kasus virus Corona yang terkonfirmasi di Mesir, yang mana itu bertentangan dengan angka resmi yang menyebutkan jumlahnya hanya dua, sebagaimana diberitakan Middle East Monitor.
Pasien yang dites positif terkena virus ditahan di rumah sakit militer yang tidak diawasi langsung oleh Kementerian Kesehatan Mesir, menurut laporan itu. Ini berarti bahwa statistik-nya tidak akan dicatat dan Organisasi Kesehatan Dunia dirasa tidak perlu diberitahu tentang kasus yang terkonfirmasi itu.
Media Mesir telah diberitahu bahwa mereka tidak boleh menyimpang dari jalur resmi ketika menyangkut pelaporan virus corona.
Namun, kecurigaan muncul setelah sejumlah negara melaporkan bahwa warga yang kembali dari liburan di Mesir telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona, termasuk enam orang di Prancis, satu di Kanada dan satu di Taiwan.
Sumber juga mengatakan kepada Egypt Watch bahwa sebuah keluarga di Rumah Sakit Militer Tantha telah dikonfirmasi terinfeksi dan bahwa setidaknya ada empat orang yang terjangkit infeksi ditahan di Rumah Sakit Qasr Al-Aini di Kairo.
Kamis lalu, Kementerian Kesehatan Mesir mengumumkan satu kasus virus Corona, “orang asing”, tetapi mereka sudah pulih.
Pada saat itu Perdana Menteri Moustafa Madbouly mengatakan: “Tidak ada virus Corona di Mesir. Kami tidak akan menyembunyikan apa pun. ”
Dini hari tadi sebuah kasus baru virus Corona diumumkan di Mesir, juga “orang asing”, yang berarti bahwa angka resmi hanya dua.
Para pengamat dengan yakin menyampaikan kekhawatiran mereka tentang kemampuan Mesir untuk menghadapi virus corona, sebagian besar disebabkan oleh sistem perawatan kesehatan negara yang buruk.
Layanan kesehatan publik di Mesir mengkhawatirkan karena kurangnya dana pemerintah, dirusak oleh kondisi kerja yang tidak aman dan kekurangan staf. Sejumlah dokter bahkan telah berhenti karena dibayar dengan buruk.
Menteri Kesehatan Mesir Hala Zayed mengatakan bahwa 82 persen kasus virus corona tidak perlu dirawat di rumah sakit, pasien hanya perlu beristirahat di rumah, tentu hal ini sangat memicu kekhawatiran bahwa pemerintah Mesir sedang bersiap untuk tidak merawat orang jika mereka terinfeksi virus tersebut.
Pada bulan Februari, seorang dokter yang melakukan perjalanan ke Marsa Matruh, di mana pemerintah telah mengubah rumah sakit menjadi unit isolasi untuk korban virus korona, menggambarkan respons pemerintah terhadap wabah itu yang “kacau” dan subversive katanya.
Dia mengatakan kepada Egypt Watch bagaimana para dokter menyita ponsel mereka dan mereka tidak memiliki akses ke internet ketika mereka berada di sana.
Beberapa dokter adalah lulusan baru yang tidak jelas bagaimana menghadapi wabah dan hanya menerima 48 jam pelatihan tentang krisis.
Juru bicara parlemen Mesir mengatakan bahwa genre musik chaabi populer Mahraganat, yang sekarang telah dilarang oleh Sindikat Musik Mesir sebagai bagian dari sensor Mesir, lebih berbahaya daripada virus Corona.
Sekarang ada lebih dari 89.000 kasus virus Corona di seluruh dunia dan lebih dari 3.000 orang telah dinyatakan meninggal karenanya.
*Diterjemahkan dari Middle East Monitor.