BEIRUT, PENAPEMBAHARU.COM — Senin 15/12 Beirut mengalami hari yang penuh badai dengan terjadinya bentrokan antara pendukung “Hizbullah” dan “Gerakan Amal” dengan pasukan keamanan setelah para pendukung “Duet Syiah” itu berusaha menyerang tenda-tenda para pengunjuk rasa di pusat kota Beirut. Bentrokan juga terjadi antara demonstran dan polisi Dewan Perwakilan Rakyat setelah upaya untuk menyerbu Parlemen selama masa jeda pada malam konsultasi parlemen. Puluhan orang mengalami cedera
sebagaimana dari para demonstran maupun pasukan keamanan.
Di sisi lain, penugasan kembali Perdana Menteri sementara Saad Hariri untuk membentuk pemerintahan baru dengan mayoritas perwaki
lan akan yang akan diputuskan senin 16/12, diprediksikan akan mengalami kesulitan, apabila dilihat dari banyaknya perbedaan berkelanjutan terkait dengan sistem pemilihan kabinet.
Setelah Menteri Luar Negeri — sekaligus Ketua Gerakan Patriotik dan Kebebasan — Gibran Bassil mengumumkan bahwa dia tidak akan berpartisipasi dalam pemerintahan, begitu juga Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengisyaratkan kemungkinan penamaan Hariri, yang menunjukkan bahwa setelah penugasannya, maka pembentukan kabinet baru akan dibahas. Dan kemarin, ketua Partai K
ekuatan Libanon, Samir Geagea mengumumkan tidak akan berpartisipasi dalam pemerintahan, ia menyatakan bahwa partainya tetap akan menunjuk Hariri, namun tidak akan memberikan kepercayaan kepada pemerintahan yang dibentuknya jika mereka tidak sesuai dengan spesifikasinya.